Meulaboh, 27 Mei 2025 — Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Hikmah Aceh Barat menghadiri dua agenda penting yang diselenggarakan Universitas Teuku Umar (UTU) bekerja sama dengan Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Kegiatan tersebut terdiri dari Kuliah Umum dan Diskusi Terbatas (FGD) untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina.Acara yang berlangsung pada Senin, 27 Mei 2025 ini menghadirkan sejumlah tokoh nasional dan akademisi terkemuka.
Kuliah Umum yang digelar di Auditorium UTU mengangkat tema “Strategi Diplomasi Indonesia dalam Konflik Palestina-Israel” dan menghadirkan pembicara Ibu Diana E. S. Sutikno, M.Si, LL.M, Diplomat Senior di Pusat Strategi Kebijakan untuk Kawasan Asia Pasifik dan Afrika dan Bapak Achmad Masbukhin, M.S.I, diplomat & kordinator fungsi Timur Tengah, Asia Selatan & Tengah.
Acara ini dihadiri oleh sejumlah tamu undangan, akademisi, mahasiswa, serta perwakilan lembaga pendidikan tinggi lainnya, termasuk STAI Darul Hikmah yang turut mengirimkan dosen & mahasiswa.
Sebagai kelanjutan dari diskusi publik tersebut, Ketua STAI Darul Hikmah turut berpartisipasi aktif dalam Diskusi Terbatas (FGD) bertema “Dari Aceh untuk Palestina: Lesson Learned Pembangunan Masyarakat Pasca-Konflik” di Aula Cut Nyak Dien UTU, yang juga dihadiri perwakilan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.
Dalam forum ini, Ketua STAI Darul Hikmah menjadi salah satu peserta aktif yang memberikan masukan strategis berdasarkan pengalaman Aceh sebagai wilayah yang telah melalui konflik dan rekonsiliasi.
Dalam diskusi tersebut ia menyampaikan peran penting HUDA (Himpunan Ulama Dayah Aceh) dalam proses perdamaian Aceh karena keberadaan HUDA terkait erat dengan upaya mencari solusi atas konflik Aceh dimana Ulama HUDA terlibat aktif dalam berbagai tahapan perdamaian, termasuk komunikasi dengan tokoh-tokoh politik dan pemerintahan.
Beliau juga menyampaikan lima rekomendasi untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina, yaitu:
1. Rekonsiliasi Nasional Palestina, khususnya antara faksi Fatah dan Hamas melalui peran aktif dari Indonesia yang dibantu oleh organisasi Islam seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan organisasi lain yang memiliki jejaring dengan Ulama di kawasan.
2. Penguatan diplomasi publik melalui diskusi, seminar, dan konferensi internasional yang melibatkan jejaring kampus dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang tersebar di banyak negara, dengan dukungan dari Kementerian Luar Negeri.
3. Penguatan strategi media internasional dengan fokus kampanye pada hak asasi manusia.
4. Konsolidasi dan mobilisasi diplomatik di berbagai forum internasional untuk menekan agresi dan mendukung solusi damai.
5. Konsistensi dalam menyuarakan dukungan terhadap Palestina di setiap kesempatan, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Melalui keikutsertaan dalam dua forum strategis ini, Ketua STAI Darul Hikmah menegaskan pentingnya peran dunia pendidikan tinggi dalam membentuk opini global dan memperkuat diplomasi kemanusiaan.
“Kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga wadah perjuangan moral dan intelektual bagi keadilan dunia. Kita berharap semua kampus di berbagai negara terus menyuarakan keadilan untuk Palestina ,” ujarnya.
Dukungan moral dan akademik dari Aceh, sebuah wilayah yang telah mengalami konflik dan berhasil membangun perdamaian, menjadi contoh nyata bahwa solidaritas internasional dapat menjadi kekuatan perubahan.
Aceh Barat – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Hikmah Aceh Barat kembali menggelar konferensi…
CALL FOR PAPERS Tema:“Pendidikan Islam di Era Digital dan Kecerdasan Buatan (AI): Etika, Literasi dan…
Meulaboh - Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPD AGPAII) Kabupaten Aceh…
Meulaboh, Aceh Barat- Pengurus Cabang Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PC PERTI) Kabupaten Aceh Barat sukses melaksanakan…
Meulaboh, Senin (13 Oktober 2025) – Dalam rangka mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia pendidikan yang terus…
Meulaboh, Senin (13 Oktober 2025) – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Hikmah Aceh Barat…