Momentum HARDIKDA, Ketua STAI Darul Hikmah Dorong Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Pendidikan

Ketua STAI Darul Hikmah Aceh Barat, Dr. Rahmat Saputra* mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh. Hal ini ia sampaikan dalam momentum Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) ke-63 di Kampus STAI Darul Hikmah Aceh Barat, Jumat 2 September 2022.

Hardikda yang diperingati setiap tanggal 2 September ini merupakan sebuah keistimewaan bidang pendidikan yang hanya ada di Provinsi Aceh dalam rangka memperkuat semangat bersama dalam meningkatkan mutu pendidikan di Aceh

“Masalah utama rendahnya kualitas pendidikan kita karena keterbatasan jumlah guru yang terampil apalagi di daerah-daerah terpinggir dan terpencil. Kemudian keterbatasan bahan ajar berkualitas dan mahalnya biaya pendidikan bermutu. Masalah ini dapat diselesaikan dengan penggunaan teknologi digital,” jelas pendiri Internet Cerdas Indonesia ini.

Menurut Rahmat, para murid dapat belajar dari guru-guru terbaik di Indonesia melalui teknologi digital. Mereka bisa mendapatkan bahan ajar yang berkualitas. Mereka juga dapat merasakan metode pembelajaran yang asik dan menyenangkan yang dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar & kemampuan mereka. Mereka dapat belajar teknik berhitung & rumus cepat yang telah terbukti. Mereka bisa belajar bahasa asing dan membiasakannya tanpa harus keluar negeri. Dan banyak lagi yang bisa dilakukan melalui teknologi digital.

“Persoalannya ada tidak yang mau menfasilitasi dan mendampingi mereka? Tidak ada murid yang bodoh, yang ada hanya murid yang belum tahu metode belajar efektif. Tidak ada murid yang malas, yang ada hanya murid yang belum termotivasi untuk belajar. Disinilah peran kita para orang tua, guru dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Rahmat menjelaskan, Pemerintah hanya perlu menambah sarana dan prasarana standar, minimal laptop, proyektor & aplikasi pendidikan untuk pemerataan penggunaan teknologi digital ini diseluruh sekolah yang ada di Aceh, baik sekolah negeri atau swasta.

“Dan yang terpenting pemerintah dan pihak-pihak terkait harus serius mengimplementasikan ini. Orang tua & guru perlu disosialisasikan cara penggunaan aplikasi pendidikan yang efektif bagi peserta didik. Murid juga perlu diedukasi dan didampingi bagaimana mengoptimalkan aplikasi-aplikasi pendidikan tersebut. Jika tidak, murid belum tentu tertarik untuk menggunakan aplikasi belajar, mereka pasti lebih suka bermain game, menonton Youtube, IG, atau Tiktok,” jelasnya.

“Ini yang harus kita pikirkan bersama. Kemdikbudristek sudah mengembangkan beberapa platform digital untuk mendukung proses ini seperti aplikasi Merdeka Mengajar, Rumah Belajar, dan Kihajar STEM. Belum lagi aplikasi sejenis yang juga cukup efektif mendukung proses pembelajaran seperti Meja Kita, Brainly, Kelas Pintar, Kipin School 4.0, Icando, Zenius, Ruang Guru, dan lain-lain, ” tambah ketua KOMNASDIK Aceh, yang juga wakil ketua forum pimpinan PTKIS Aceh.