Hari Santri: Ketua STAI Darul Hikmah Ajak Masyarakat Wujudkan Pilkada Damai dan Menyejukkan

Meulaboh, 22 Oktober 2024 – Dalam peringatan Hari Santri Nasional 2024, Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Hikmah Aceh Barat, Dr. Tgk. Rahmat Saputra, menyampaikan seruan penting kepada seluruh lapisan masyarakat menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan datang.

Dalam penyampaiannya diprogram RRI Menyapa, pada Selasa (22/10/2024) ia mengajak semua pihak untuk mengambil peran demi terwujudnya Pilkada yang damai dan menyejukkan.

“Hari Santri adalah momentum untuk mengenang perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan bangsa. Ini juga kesempatan bagi kita untuk merenungkan bagaimana kita bisa berperan aktif dalam menjaga persatuan di tengah perbedaan,” ujar Dr. Rahmat. Ia menekankan pentingnya meneladani ajaran Islam yang mengedepankan ukhuwah dan akhlak mulia dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam berpolitik.

Berikut lima usaha yang disampaikan oleh Dr. Tgk. Rahmat Saputra untuk menciptakan Pilkada damai dan menyejukkan:

  1. Mengedepankan Ukhuwah Islamiyah

Menurut Dr. Rahmat, perbedaan pilihan politik jangan sampai memecah belah umat. “Umat Islam harus tetap bersatu, meskipun berbeda pandangan politik. Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) harus menjadi prioritas utama,” tegasnya. Ia mengutip firman Allah dalam Surat Al-Hujurat ayat 10, yang mengingatkan pentingnya memperbaiki hubungan di antara sesama Muslim:
“Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu.”
Dengan menjaga persaudaraan, diharapkan perbedaan politik tidak berubah menjadi permusuhan atau perpecahan.

  1. Menjaga Lisan dan Tindakan

Dr. Rahmat mengingatkan agar semua pihak dapat menjaga ucapan dan perilaku mereka sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. “Dalam Islam, kita diajarkan untuk berkata baik atau diam. Hindari kampanye hitam, caci maki, dan fitnah yang hanya akan memperkeruh suasana,” katanya, merujuk pada sabda Nabi Muhammad SAW:
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam.”
Ia berharap, masyarakat dapat fokus pada hal-hal positif dan konstruktif selama masa kampanye, sehingga Pilkada berlangsung dengan tenang, damai & menyejukkan.

  1. Bijaksana dalam Berpolitik dengan Menghormati Perbedaan Pilihan

Dalam politik, perbedaan pendapat & perbedaan pilihan adalah hal yang wajar, dan menurut Dr. Rahmat, setiap orang harus menghormati pilihan masing-masing. “Kita tidak boleh menganggap mereka yang berbeda pandangan sebagai musuh. Menghormati perbedaan adalah ciri kedewasaan dalam berdemokrasi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa sikap saling menghargai adalah kunci untuk menjaga ukhuwah & persatuan.

  1. Hindari Penyebaran Hoaks, Fitnah, dan Video Potongan

Dr. Rahmat juga menyoroti maraknya penyebaran berita bohong (hoaks) dan fitnah yang seringkali dimanfaatkan untuk merusak reputasi calon lawan. “Penyebaran informasi palsu adalah salah satu penyebab utama konflik sosial selama Pilkada. Sebelum menyebarkan berita, pastikan kebenarannya,” tegasnya sambil mengutip Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 6:
“Wahai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka telitilah.”
Ia menekankan pentingnya cek & recek sebelum membagikan satu informasi.

  1. Fokus pada Program, Bukan Serangan Pribadi

Poin terakhir yang ditekankan oleh Dr. Rahmat adalah perlunya memfokuskan kampanye pada program kerja unggulan, visi, dan misi yang jelas untuk kemajuan daerah & menyejahterakan rakyat agar terjadi diskusi yang sehat sekaligus mencerdaskan masyarakat dalam berpolitik.

“Menjaga kedamaian dan menyejukkan suasana adalah tanggung jawab kita semua. Mari kita jadikan Pilkada di Aceh Barat sebagai contoh demokrasi yang bermartabat, di mana menjaga ukhuwah & persatuan menjadi prioritas utama,” pungkas Dr. Rahmat.

Peringatan Hari Santri kali ini diharapkan menjadi momentum bagi umat Islam, untuk bersama-sama mewujudkan Pilkada yang damai dan menyejukkan, sebagaimana semangat para santri yang berjuang untuk kemaslahatan bangsa.